Mengapa Disyari'atkan Puasa?

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.
   Ada banyak rahasia di balik apa yang disyari'atkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ada banyak hikmah dibalik hukum-hukum yang Allah tetapkan, ada banyak tujuan di balik apa yang Allah ciptakan. Di antara rahasia, hikmah dan tujuan ini ada yang diketahui oleh akal manusia, tetapi ada juga yang tidak dapat di jangkau olehnya. Berkenaan dengan sebagian hikmah puasa, Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah:283)
   Dus puasa adalah jalan menuju ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan orang yang berpuasa adalah orang yang terdekat dengan Tuhannya. Saat perutnya kosong, hatinya bersih, ketika hatinya merasakan kepuasan, saat rongga perutnya merasakan haus matanya menangis. Di dalam sebuah hadits shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu untuk menikah, hendaknya ia menikah. Sebab nikah dapat mengendalikan pandangan mata dan dapat menjaga kesucian faraj. Orang yang tidak mampu, hendaknya ia berpuasa. Sebab puasa baginya menjadi tameng"

  1. Puasa mempersempit aliran makanan dan darah yang notabene merupakan aliran syetan, sehingga dengan demikian bisikannya menjadi sedikit.
  2. Puasa melemahkan syahwat, hasrat jahat dan keinginan maksiat sehingga ruh menjadi tak ternoda.
  3. Puasa mengingatkan orang yang berpuasa bahwa di antara saudara-saudaranya yang berpuasa ada yang kelaparan, yang membutuhkan, yang fakir, yang miskin, sehingga ia mau mengasihi, menyayangi dan menolong mereka.
    "Wahai orang yang berpuasa yang meninggalkan makan demi menjaga kesucian diri, yang memberi makan kepada orang yang sedang kelaparan dan dalam kesusahan, bergembiralah dengan 'idmu pada hari kiamat yang akan dilimpahi rahmat, yang dikelilingi dengan kebajikan dan kemurahan."
  4. Puasa adalah media pendidikan jiwa, pensucian hati,pengendalian pandangan dan menjaga anggota tubuh dari dosa.
  5. Puasa adalah rahasia antara hamba dengan Tuhannya. Dalam sebuah hadits qudsi shahih dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
    "Setiap amal putera Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Ia adalah untukku dan Aku sendiri yang akan membalasnya."
       Sebab tak ada yang mengetahui puasa seseorang kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala, berbeda dengan shalat, zakat dan haji.

       Para salaf yang shaleh mengenal puasa sebagai media pendekatan kepada Allah, medan pacu dalam kebaikan, musim berbuat kebaikan, maka mereka menangis karena gembira menyambutnya dan menangis sedih karena berpisah dengannya.
       Para salaf tahu benar tentang puasa maka mereka mencintai Ramadhan, berusaha kera dalam bulan Ramadhan, mengorbankan diri mereka dalam bulan Ramadhan, menjadikan malam sebagai saat untuk shalat, ruku', sujud, menangis dan khusyu', sedangkan siang digunakan untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, mengajar, berda'wah dan memberi nasehat.
       Para salaf shaleh tahu benar tentang puasa sebagai hal yang menyenangkan mata dan dan menenangkan jiwa, melapangkan dada, maka merek mendidik jiwa mereka dengan tujuan-tujuan puasa, mensucikan jiwa dengan ajaran-ajaran puasa dan membina jiwa dengan hikmah-hikmah puasa.
  6. Para salaf, berdasarkan riwayat yang shahih, duduk di masjid dengan Al-Qur'an mereka, membaca dan menangis, menjaga lidah dan mata dari hal-hal haram.
  7. Puasa (wahai orang-orang yang berpuasa) adalah alat pemersatu kaum Muslimin, mereka berpuasa pada waktu yang bersamaan dan buka pada saat yang sama pula, merasakan lapar bersama, makan bersama dengan rukun dan penuh persaudaraan dengan cinta dan kesetiakawanan.
  8. Puasa (wahai orang-orang yang berpuasa) adalah penghapus kesalahan dan penyirna kejahatan. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah bersabda:
    "Dari satu Jum'at ke Jum'at, dari satu 'umroh ke 'umroh yang lain, dari stu Ramadhan ke Ramadhan yang lain adalah kafarat (penghapusan dosa-dosa) selama bukan termasuk dosa besar."
  9. Puasa (wahai al-Shaaimun) sungguh sehat untuk tubuh, sebab ia mengosongkan perut dari semua materi yang destruktif, mengistirahatkan pencernaan, membersihkan darah menormalkan kerja hati, ruh menjadi cerah, jiwa menjadi bersih dan akhlak menjadi terbina karenanya.
  10. Bila seseorang berpuasa, maka dirinya terasa kerdil di hadapan Allah, hatinya mudah trenyuh, rasa rakusnya menipis, syahwatnya sirna, sehingga dengan demikian do'anya dikabulkan karena keterdekatannya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
  11. Dalam puasa terdapat rahasia agung, yakni ketaatan menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala, patuh atas segala perintah-Nya, tunduk kepada syari'ah-Nya, meninggalkan hasrat makan, minum dan bersetubuh untuk mencari keridhaan-Nya.
  12. Puasa merupakan kemenangan seorang Muslim mengalahkan hawa nafsunya, kemenangan seorang Muslim atas dirinya, ia setengah dari sabar. Maka orang yang tidak berpuasa tanpa udzur ia tidak akan pernah mampu mengendalikan dirinya dan tak akan pernah dapat mengalahkan hawa nafsunya.
  13. Puasa adalah experimen luar biasa bagi jiwa agar ia berada pada kondisi siap seratus persen untuk menanggung beban dan menghadapi persoalan, siap menunaikan pekerjaan-pekerjaan penting dan agung seperti jihad fi sabilillah, menginfakkan harta benda di jalan Allah dan berkurban, Oleh karena itu, ketika thalut hendak membunuh musuh-musuhnya, Allah menguji kaum Thalut dengan sebuah sungai. Thalut berkata kepada mereka:
      "Maka barangsiapa di antara kamu meminum air sungai itu, bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tidak meminumnya kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." (Al-Baqarah:249)
       Barangkali sebagian hikmah puasa tersimpul dalam taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, taat kepada perintahnya. menundukkan hawa nafsu, mengendalikan diri, mempersiapkan Muslim untuk siap berkurban dan mengendalikan seluruh anggota tubuh, mengendalikah syahwat, menyehatkan badan, menghapus dosa-dosa yang lapar dan merasakan kebutuhan orang-orang yang kekurangan materi. Wallahu 'alam.
Artikel Menarik Lainnya:

   Demikianlah sedikit pengetahuan tentang "Mengapa Disyari'atkan Puasa?", Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, terima kasih sudah hadir dalam halaman sederhana kami, mari jadikan segalanya lebih sempurna lagi... 

No comments:

Post a Comment